Sumsel//Linksumsel-Banjir besar Sumsel di Muara Enim, Baturaja, OKUT, Muratara, Lahat dan Musi Banyuasin disebabkan oleh pertambangan batubara menurut Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K MAKI),” Rabu 29/05/24.
“Kita bingung kemana dana puluhan trilyun tersebut sehingga puluhan ribu hektare lahan eks tambang tidak di rehabilitasi”, ucap Kordinator K MAKI Bony Balitong.
“Lahan eks tambang seluas Kabupaten itu terbengkalai jadi semak perdu dan kolong – kolong yang membahayakan keselamatan jiwa serta merusak ekosistem hutan tropis”, ujar Kordinator K MAKI lebih lanjut.
“Mungkin Rp. 50 trilyun dana Reklamasi pasca tambang raib entah kemana dan tidak tahu di pergunakan untuk apa”, jelas Bony Balitong.
“Pemerintah daerah terlihat cuek lebai terkait kondisi lahan yang rusak berat dan potensi banjir serta tsunami darat serta perubahan suhu”, tegas Bony Balitong.
“Harusnya APH segera bertindak untuk memproses dan menangkap secara hukum dinas terkait karena membiarkan kerusakan lingkungan terbesar di dunia saat ini”, tutup Bony Balitong.