Sumsel//Linksumsel-Bertabur amplop calon Kepala Daerah dan sikap sebagian masyarakat yang berharap uang taburan menjadikan Pilkada tak lagi memilih yang terbaik.
“Penomena yang selalu terjadi setiap acara perlehatan Pilkada dan menjadikan NKRI tidak akan pernah bebas dari pidana korupsi”, ucap Deputy K MAKI dengan tersenyum Jum’at 22/11/24.
“Cukup pasang bener dan baleho serta modal money politik maka jadilah Kepala Daerah”, jelas Deputy K MAKI itu.
“Masalah kepemimpinan dan amanah itu bukanlah suatu keharusan dan sebagian masyarakat menerima pola seperti itu”, kata Feri lebih lanjut.
“Masalah hukum dan moralitas bisa di atur karena buruknya sistem yang ada saat ini sehingga semua terkesan bisa di atur”, ungkap Deputy K MAKI itu.
“Tidak bisa di pungkiri karena pelanggaran Pemilu terkait money politik sangat jarang terungkap ke proses hukum Pilkada”, tegas Deputy K MAKI itu.
“Kenapa pendapat beberapa ulama yang betul – betul tawaduk menyatakan NKRI tidak akan pernah lepas dari kemiskinan moral dan miskin kesejahteraan karena masih terbuai dengan money politik”, kata Feri Kurniawan.
“Sementara endors Presiden untuk salah satu calon Kepala Daerah di anggap bukan suatu bentuk dukungan kepada calon dan dianggap hal yang wajar saja oleh KPU dan Bawaslu”, imbuh Feri Kurniawan.
“Semoga saja Allah memberikan yang terbaik untuk bangsa ini walaupun di mulai dengan sesuatu yang tidak baik”, pungkas Deputy K MAKI itu.