Muara Enim//Linksumsel-Kekuatiran warga yang selama terus menghantui adanya aktifitas mobil angkutan batu bara yang melintas dijalan umum tersebut, rupanya tidak dapat ditoleransi lagi.
Pasalnya, mobil angkutan batu bara tersebut kini kembali menimpa musibah warga yang mana sebuah rumah warga ditabrak truk mitsubishi Fuso warna oranye didesa Karang Raja Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim, Senin Pagi (17/12/2024).
Diketahui mobil truk batu bara yang menabrak rumah warga tersebut dengan Plat Pol BE 8936 AUA warna oranye yang disebut -sebut milik PT Jasa Angkutan Sejahtera (JAS) mengangkut truk batu bara dari Kabupaten Lahat menuju ke lokasi stock di Lampung.
Kondisi rumah milik warga yang ditabrak mobil truk batu bara tersebut, menghantam tembok pagar dan dinding rumah hingga hancur serta memporak porandakan isi dalam rumah warga tersebut.
Sementara peristiwa tersebut, penghuni rumah juga menjadi korban dengan luka -luka dibagian tubuhnya akibat tertimpa puing bangunan rumah.
Sebut saja Ibu Nur (75) sang pemilik rumah yang menjadi korban akibat ditabraknya rumahnya tersebut, mengungkapkan, bahwa saat peristiwa terjadi pada pukul 04:16 Wib, dirinya hendak mengambil air wudhu dikamar mandi untuk shalat subuh, namun, tiba -tiba terkejut terdengar suara keras dari arah tembok rumah yang kemudian melihat kamar anak saya yang tengah tertidur dan melihat luar rumah sudah berantakan dihantam mobil truk batu bara.
“Ya, anak saya yang dikamar terluka tertimpa material akibat kerasnya hantaman truk batu bara itu,”ujar Ibu Nur (17/12).
Peristiwa tersebut kemudian jadi ramai dan kami bersama keluarga mengamankan sang sopir untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, dan atas kejadian ini tentunya kami bersama keluarga menjadi syok, dan berharap pihak perusahaan bertanggung jawab penuh atas kerugian kami
“Memang sudah ada mediasi, tapi pihak perusahaan hanya mau memperbaiki rumah kami saja, dan belum sanggup membayar kerugian kami,”ungkap Ibu Nur .
Dikatakan Ibu Nur, bahwa tuntutan kami apabila tidak dipenuhi, maka kami dan keluarga akan menahan mobil tersebut, karena kami anggap ganti rugi tidak sesuai dengan kerugian kami.
Sementara itu, pengakuan Hilman (35) yang merupakan sopir truk tersebut, mengatakan, bahwa dirinya hanya menumpang parkir mobilnya di lahan sebelah rumah Ibu Nur sekitar pukul 00.30 WIB karena mobilnya rusak patah as.
“Karena kita biasa muat di sini jadi izin sama tukang parkirnya untuk parkir di sini karena mobil rusak,” ujarnya.
Hilman mengatakan, saat parkir dia sudah mengangkat rem tangan dan memasukkan gigi mobil, tapi mobil tidak diganjal.
“Keadaannya saat itu saya tidur di dalam mobil, jadi mobilnya berjalan sendiri, biasanya kuat tapi karena muatan beban berat mungkin tidak ketahan lagi ,” kata sang sopir Hilman.
Sementara itu, kini sang sopir telah diamankan oleh Satlantas Polres Muara Enim untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara dampak atas peristiwa tersebut, konon warga akan ramai -ramai menyetop truk batu bara apabila tidak terdapat kejelasan dari pihak perusahaan yang mengangkut batu bara tersebut. (J red).