Palembang//Linksumsel-Sebuah unggahan ucapan Hari Ulang Tahun (HUT) kepada H. Alex Noerdin, mantan Bupati Musi Banyuasin (Muba) dan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) dua periode tersebut, memantik gelombang simpati dan melahirkan gerakan kemanusiaan.
Unggahan tersebut diunggah oleh akun @holyfool Arif pada 9 September 2025 di sejumlah platform Media Sosial (Medsos) Respons publik luar biasa melalui ribuan komentar dan puluhan ribu tayangan, bahkan unggahan ini tersebar luas di ratusan grup komunitas daring.
Salah satu grup bernama “Suara Muba” yang beranggotakan lebih dari 700 orang—terdiri dari beragam profesi seperti ASN, Jurnalis, aktivis LSM, aparat hukum, Ormas, hingga tokoh masyarakat—menjadi pusat perbincangan.
Di sana, muncul berbagai simpati dan ajakan mendoakan Alex Noerdin, yang saat ini sedang menjalani penahanan di Kejati Sumsel terkait kasus Pasar Cinde kota Palembang.
Tak hanya berisi empati, percakapan di grup tersebut berkembang menjadi gerakan kemanusiaan. Warganet dan komunitas mulai menggagas dukungan agar Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti dan abolisi kepada Alex Noerdin.
Gerakan ini dipimpin oleh Yusnin, mantan ASN yang kini ditunjuk sebagai koordinator. Ia menyebut, bahwa semua bermula dari spontanitas masyarakat.
“Namanya juga gerakan kemanusiaan, semuanya mengalir dengan alami. Berawal dari doa dan kenangan akan kepemimpinan Pak Alex, akhirnya muncul ide untuk menggalang tanda tangan,” ungkap Yusnin, Sabtu (18/10/2025).
Menurut Yusnin, dalam waktu singkat gerakan ini disambut antusias warga di 15 kecamatan di Musi Banyuasin (Muba). “Awal Oktober ini, sudah ada sekitar 10 ribu tanda tangan yang terkumpul, itu baru dari enam kecamatan,” jelasnya.
Satoto Waliyun, tokoh masyarakat Sekayu, menyebut gerakan ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa Alex Noerdin selama menjabat sebagai Bupati Muba.
“Pak Alex banyak melahirkan terobosan penting seperti sekolah gratis, berobat gratis, hingga program Santri Jadi Dokter sejak 2023. Program-program itu bahkan ditiru daerah lain dan diadopsi jadi program nasional,” katanya.
Menurutnya sejak Kamis (16/10), gerakan ini makin meluas. Relawan mulai memasang baliho bertuliskan.
“Dukung Amnesti dan Abolisi untuk Alex Noerdin” di berbagai titik strategis Kota Sekayu, seperti di Gelanggang Remaja Sekayu, simpang empat Rumah Dinas Bupati, hingga arena olahraga.”
“Kebetulan saat ini Muba menjadi tuan rumah Porprov XV Sumsel. Kami berharap atlet dan ofisial yang datang juga bisa mendukung gerakan ini secara sukarela,” kata Yusnin.
Mereka juga mengusung tagline: “Muba dan Sumsel Bersatu untuk Sang Visioner Pembangunan, Pelopor Berobat dan Sekolah Gratis, Penerima Bintang Maha Putera Utama — H. Alex Noerdin.
“Langkah berikutnya, menurut Yusnin, adalah menyerahkan dukungan tersebut kepada DPRD Muba dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP). Setelah itu, dokumen dukungan akan diteruskan sebagai aspirasi resmi kepada Presiden Prabowo.
Yusnin, yang juga pernah menjabat sebagai Pj Bupati Muba, berharap aspirasi ini mendapat perhatian.
“Kami berharap DPRD Muba bisa memfasilitasi permohonan amnesti dan abolisi kepada Presiden Prabowo untuk Bapak Alex Noerdin atas jasa-jasanya membangun Muba dan Sumsel,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat yang berdomisili di Kota Sekayu dan sekitarnya untuk turut berpartisipasi.
“Bagi warga Sumsel yang ingin mendukung, silakan datang ke posko dukungan di Sekayu pada 18–20 Oktober 2025, pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Tidak ada paksaan, ini hanya untuk masyarakat yang peduli dan memiliki identitas diri,” tutup Yusnin.
Ryansah Putra, pimpinan organisasi media lokal, juga menyampaikan empati mendalam terhadap kondisi yang dihadapi Alex Noerdin.
“Kita tetap mendukung penegakan hukum, tapi jangan lupa memanusiakan seseorang yang punya jasa besar untuk daerahnya,” ujarnya.(j.red).