K MAKI: Dugaan Korupsi Akuisisi PT.SBS Membuka Dugaan Monopoli Operasional Tambang di PTBA

Palembang//Linksumsel-Pada tahun 2014 Direksi PTBA dan Dewan Komisaris berupaya meminimalisir ketergantungan operasional tambang kepada rekanan swasta dengan berbagai upaya. Salah satu upaya saat itu dengan menciptakan banyak pekerjaan swakelola penambangan dan membuat perusahaan anak untuk menjadi operator tambang menurut K MAKI dalam siaran persnya.

“Selain menciptakan pekerjaan swakelo dan perusahaan anak usaha, Dewan Direksi PT BA membeli perusahaan operasionsl tambang yaitu PT SBS”, ucap Koordinator K MAKI Bony Balitong.

“Setelah pembelian PT SBS tahun 2015 maka pada tahun 2016 di bulan Oktober PT SMS melakukan operasional tambang yang cukup menguntungkan PT BA”, ujar Bony Balitong.

“Puncaknya pada tahun 2017 PT SBS mampu mengambil 50% operasional tambang yg selama ini di monopoli PT PP dan menciptakan penambahan keuntungan signifikan kurang lebih Rp. 1,5 trilyun dari penurunan biaya operasional tambang”, ujar Bony Balitong.

“Dan saat ini di tahun 2022 sepertinya rekanan swasta kembali memonopoli operasional tambang dengan perkiraan 80% operasional tambang di kerjakan oleh rekanan swasta”, ucap Bony Balitong.

“Usaha Direksi meminimalisir biaya operasionil tambang sejak tahun 2016 sampai dengan 2018 diduga berangsur – angsur di kembalikan seperti tahun 2015 ke bawah dimana swasta monopolistik operasional tambang”, papar Bony Balitong.

“Sejatinya KPPU atau komisi persaingan usaha melakukan investigative terkait dugaan praktek monopoli hingga dugaan kontrak kerja untuk waktu lama kurang lebih 8 (delapan) tahun tanpa lelang terbuka dan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan kemahalan harga biaya operasional tambang”, jelas Bony Balitong.

“Masyarakat yang terdampak operasi pertambangan sudah selayaknya mendapat bagian terbesar perut bumi ulayat mereka bukan cuma di nikmati segelintir orang yang punya akses dan pengaruh”, ujar Bony Balitong.

Baca juga:  Warga Sigam Gelumbang Tuntut Ganti Rugi Dampak Pembangunan Fly Over

“Kepada rekan – rekan FGD tambang Sumsel dan rekan – rekan lain mohon kiranya mengungkap dugaan mafia tambang ini”, pungkas Bony Balitong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *