Diduga Salah Kebijakan Bank Sumsel Babel Terancam Bangkrut, K MAKI: OJK Harus Ambil Alih Operasional Bank Sumsel

BABEL//Linksumsel-Provinsi Babel sebagai salah satu pemegang saham Bank Sumsel Babel terkesan tidak puas dengan kebijakan Pemprov Sumsel sebagai pemegang saham mayoritas.

Diduga karena otoritas yang monoton pemegang saham mayoritas berdampak kepada penarikan rekening Provinsi Babel di Bank Sumsel.

Penarikan rekening yang berakibat berkurangnya transaksi keuangan dalam jumlah trilyunan rupiah berpotensi rush yang diduga dapat membangkrutkan Bank Sumsel Babel.

“Kalau benar terjadi penarikan rekening di Bank Sumsel Babel oleh Pemprov Babel maka ini menjadi bencana di Bank Sumsel Babel”, papar Bony Balitong Koordinator K MAKI.

“Isue yang tak sedap ini akan berdampak kepada likuiditas Bank Sumsel Babel sehingga akan terjadi pembatasan transaksi dengan jumlah mungkin maksimal di bawah Rp. 100 juta”, jelas Bony Balitong.

“Kalau benar terjadi pembatasan transaksi Bank BSB maka nasabah Bank Sumsel mungkin akan menarik semua simpanannya”, ungkap Bony Balitong.

“Penarikan besar – besaran rekening ini akan juga berdampak kepada transaksi dana APBD Kabupaten kota yang bisa saja terpakai untuk menutupi kekurangan dana di kas Bank Sumsel”, tutur Bony Balitong.

“Nasib Bank Sumsel mungkin akan sama dengan Bank yang terlikuidasi pada krisis moneter tahun 1998 atau Bank gagal bayar”, kata Bony lebih lanjut.

“Bila ini terjadi maka OJK dan Bank Indonesia harus melakukan penyelamatan Bank Sumsel Babel”, ucap Bony Balitong.

“Langkah yang paling tepat saat ini adalah melakukan pergantian manajemen Bank Sumsel agar kepercayaan masyarakat dan Kabupaten Kota tidak runtuh dan melakukan penarikan masak”, pungkas Bony Balitong.

Baca juga:  Perkara Dugaan Penyerobotan Lahan Milik PT.Krama Yudha, K-MAKI: Sebaiknya APH Pangkal Pinang Bertindak Sesuai Hukum Yang Berlaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *