Sumsel//Linksumsel-Manajer Humas PT Pusri Soerjo Hartono di Palembang, Rabu, (20/8/20) mengatakan Pusri membutuhkan amonia untuk bahan baku pembuatan pupuk tapi perusahaan tidak menggunakan amonium nitrat untuk memproduksi pupuk NPK.
“Pernyataan ini terkesan PHP untuk menetralisir kekhawatiran masyarakat akan potensi ledakan Amonium Nitrat PT Pusri yang jauh lebih besar dari ledakan di Beirut Ibukota Lebanon”, ucap Deputy K MAKI Feri Kurniawan.
“Amonium Nitrat bisa meledak bila disimpan di tempat bersuhu tinggi oleh karenanya tidak boleh menyimpan zat tersebut di tempat yang mudah terpapar suhu panas”, jelas Feri Kurniawan.
“Menjadi pertanyaan apakah PT Pusri bisa menjamin tiada bahaya ledakan akibat Amonium Nitrat di pemukiman padat seperti di seputaran PT Pusri”, jelas Feri lebih lanjut.
“Mungkin ribuan nyawa akan jadi korban bila terjadi kecelakaan ledakan Amonium Nitrat PT Pusri dan potensi ini pasti ada”, ulas Feri Kurniawan.
“Ledakan yang mungkin terjadi karena kelalaian manusia bisa saja setara seper empat bom atom Hirosima”, ungkap Feri Kurniawan.
“Belum lagi dampak polusi udara dari reaksi kimia Amonium Nitrat yang tiada berbau dan tiada berasa yang bisa menjadi pembunuh berantai”, ulas Feri lebih lanjut.
“Intinya bahwa PT Pusri harus hengkang dari Palembang guna mencegah ribuan korban jiwa akibat kelalaian manusia atau Human Error”, pungkas Feri Kurniawan.