PALI//Linksumsel-Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menyebabkan atap bangunan milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) talang ubi kabupaten PALI, berterbangan.
Kejadian itu terekam dalam kamera handphone milik seseorang warga yang merekam kejadian tersebut. Terlihat terjangan angin sangat kencang hingga menerbangkan atap bangunan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 24 April 2023, sekitar pukul 17.45 wib. Sontak kejadian tersebut menghebohkan Warga kabupaten PALI dan polres PALI melalui Polsek Talang ubi langsung Menuju TKP untuk mendalami peristiwa tersebut
Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin, S.I.K, M.H, melalui kapolsek Talang ubi Kompol A. Darmawan, SH membenarkan kejadian tersebut, dan mengalami kerusakan atap RSUD Talang Ubi Kabupaten PALI akibat puting beliung
Kapolsek Kompol A Darmawan juga menjelaskan kronologi kejadian tersebut bermula pada sekira pukul 17.45 wib, saat saksi Sarmin piket mendengar suara di gedung RSUD talang ubi kabupaten PALI ( gedung rawat inap VIP raflesia, teratai, seroja ) mengalami kerusakan atap rubuh sehingga gedung rawat inap tidak dapat digunakan sementara waktu.
Lanjut Kompol A Darmawan akibat kerusakan tersebut aktifitas RSUD terganggu khususnya Rawat Inap VIP dan rawat inap kelas 3 penyakit dalam tidak dapat digunakan karena masih adanya material
Dari kejadian tersebut kerusakan yang terjadi mengalami Kerugian, 1 (satu) bangunan rawat inap vip ruangan rafresia, teratai, seroja ditaksir sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)
Kapolsek Talang Ubi juga mengatakan bahwa bangunan rawat inap vvip merupakan bangunan tahun 2020, bangunan rawat inap VIP RSUD Talang Ubi, mengunakan sruktur baja/atap yang tidak sesuai dengan penyangga baja terlalu kecil rig atap
bangunan VIP (Raflesia, teratai, seroja) atap dan bangunan tidak sesuai dengan semestinya.
“Unit Reskrim khususnya pidkor polres PALI melakukan pemeriksaan menyeluruh kepada bangunan di RSUD Talang Ubi kabupaten PALI dikarenakan bangunan tidak sesuai dengan semustinya”, Pungkasnya