Muara Enim//Linksumsel-Keberadaan perusahaan Subkon pembangunan proyek Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 1 kawasan Tanjung Menang Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, Akhir -akhir ini menuai pembicaraan dikalangan masyarakat.
Tidak hanya soal tewasnya seorang pekerja yang jatuh dari sebuah bangunan konstruksi PLTU karena diduga minimnya Safety atau Alat Pelindung Diri (APD) untuk para tenaga kerja proyek PLTU tersebut, namun terkait sisi lain juga, keberadaan proyek PLTU Sumsel 1 tersebut, juga minimnya melibatkan dengan segala bentuk untuk menghubungi pihak Desa (Pemdes red).
Demikian diungkapkan Kepala Desa (Kades) Tanjung Menang Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim Derista Riduan ” ya, itulah fakta yang ada, saya sebagai pemimpin (kades.red) wilayah ring 1 sulit untuk berhubungan didalam proyek PLTU, apalagi wartawan juga sulit, namun disaat terdapat musibah pekerja meninggal, kades baru dihubungi,”ungkap Derista Riduan. (06/05).
Dikatakan Kades, bahwa terdapat insiden pekerja yang mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia tersebut, semua diam membisu dan tidak terdapat satu suara pun yang berteriak, bahkan mereka merekrut tenaga kerja tanpa sepengetahuan pemerintah setempat.
“Yang jelas seperti itu faktanya, proyek PLTU Sumsel 1 kawasan yang masuk wilayah kita minim Kordinasi maupun komunikasi, namun jika terdapat korban seperti pekerja tewas saat Kamis (04/05/2023) kemarin, Kades(Pemdes red) baru diberi tahu, mana pemilik wilayah tersebut,”ucapnya Derista Riduan, usai melakukan penandatangan M.o.U antar Kades dan Advokat di Tebat Agung tersebut.(06/05/23).
Ditambahkan Kades, bahwa didalam proyek PLTU Sumsel 1 kawasan Tanjung Menang tersebut, yang jelas selama ini Kades hanya dipandang sebelah mata, dan sepertinya tidak berfungsi, namun jika ada yang mati kecelakaan,mirisnya, Pemdes cari tahu dulu dari masyarakat yang bekerja di perusahaan tersebut, jadi terkesan tertutup,”beber Kades Tanjung Menang Derista Riduan.
Ditambahkan Kades lagi, bahwa tentang rekrutmen tenaga kerja PLTU Sumsel 1 tersebut juga tanpa melalui pemerintah Desa ,khususnya tenaga kerja dari luar daerah, mereka mencari sendiri memakai jasa dugaan percaloan, dengan sistem dugaan pembiayaan, Serta apabila terdapat insiden atau kejadian yang sifatnya akan fatal ,mereka akan membungkam agar berita ataupun informasi tersebut, tidak meluas atau diketahui oleh publik.
” Kita (pemdes.red), bukan tidak ada kordinasi dan komunikasi, akan tetapi minim,untuk itu istilahnya, seperlunya saja apabila dibutuhkan,”tutup Kades Tanjung Menang Derista Riduan, pada media ini. (JNF).