Diduga Oknum Ajudan Wakil Bupati OKI Halangi Tugas Wartawan

OKI//Linksumsel-Oknum Ajudan Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumsel yang identitasnya belum diketahui diduga menghalangi tugas wartawan atau tugas jurnalistik saat hendak melakukan pengambilan gambar dan peliputan berita pada Kegiatan Regsosek yang berlangsung di ruang rapat samping ruang Wakil Bupati Pemda OKI, Senin, (15/05/2023).

Salah satu Wartawan dari Media Online Fajarsumatera.co.id yang bernama Aliaman, SH. juga selaku Ketua DPD IWO Indonesia Kabupaten OKI menceritakan, perbuatan tidak terpuji dari oknum Ajudan Wabup OKI bermula saat ia hendak mengambil gambar yang akan dimuat dalam pemberitaan ketika
Wakil Bupati Ogan Komering Ilir, H. M. Dja’far Shodiq sedang memimpin acara kegiatan regrosek.

Entah ada apa, saat wartawan tersebut hendak masuk melakukan pengambilan gambar, tiba-tiba speaker suara langsung mengecil dan ada pergerakan oknum bagian Humas Pemda OKI berinisial (BY) yang sepertinya memberi isyarat kepada oknum ajudan agar sang Ajudan menutup pintu meski awalnya pintu ruang rapat tersebut sudah lama dalam keadaan terbuka.

“Memang tidak jelas, mengapa dan ada apa, bahkan sudah saya konfirmasi usai rapat, oknum yang di duga ajudan Wabup OKI tersebut tidak menjawab, bahkan namanya saja enggan diketahui” jelas Aliaman

Masih kata Aliaman, SH. Dia tidak menyerah disitu saja demi untuk melakukan tugas jurnalistiknya, saat dia mengetuk pintu agar supaya bisa masuk dalam ruangan tempat berlangsungnya acara kegiatan tetap tidak diperbolehkan masuk, meskipun sudah berusaha diketok dan sepertinya oknum Ajudan Wabup OKI itu tetap berusaha menghalangi Wartawan untuk memasuki ruangan.

“Oknum tersebut diduga melanggar pasal 18 ayat (1) UU Pers dimana pasal 18 ayat (1) UU Pers menyatakan, ” setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000. (Lima ratus juta rupiah)” tegas Aliaman

Baca juga:  Cek Performa Personil, Ini Penegasan Kabag SDM Polres Muara Enim

Aliaman juga menambahkan, Yang lebih anehnya lagi, ketika ada ASN lain dan Camat Kayu agung ingin memasuki ruangan langsung diperbolehkan masuk, meski pintu ruangan sudah ditutup.

Tidak ingin terjadi miskomunikasi, wartawan media online Fajarsumatera.co.id tersebut menunggu hingga rapat tersebut selesai dan saat ditanya wartawana, siapa nama yang bersangkutan (oknum yang diduga Ajudan Wabup OKI) dan apa maksudnya menutup pintu tempat rapat, sang oknum Ajudan tidak menjawab bahkan terus mengelak dari pertanyaan.

“Tentunya peristiwa tersebut merupakan preseden buruk ditengah keterbukaan informasi publik, apalagi dalam melaksanakan tugas sebagai jurnalistik atau wartawan itu dilindungi oleh Undang-undang tentang pers dan sanksi bagi yang menghalangi tugas wartawan dalam mencari dan melakukan peliputan berita sangat berat sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (1) UU Pers” ungkapnya ketika diwawancarai wartawan portal ini melalui WhatsApp pribadinya

Ditunggu hingga pukul 17:14 WIB akhirnya Oknum Ajudan bersama Wabup keluar dari ruangan,

saat Wabup H Muhammad Dja’far Shodiq dikonfirmasikan terkait permasalahan tersebut, dijawab dengan singkat oleh Wabup OKI

“Mungkin karena ruangan sudah penuh”, dalih singkat Wabup .

Masih ditempat yang sama, Kepala Bappeda OKI Aidil Azwari saat dibincangi awak media terkait kejadian tersebut mengatakan,” wajar rapat tidak boleh diliput oleh karena rapat internal dan tertutup” Ujarnya

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik (PKP) pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) OKI, Adiyanto saat dibincangi mengatakan ” rapat terbuka dan boleh diliput, hanya saja tolong dimaafkan kalau situasinya jadi seperti itu, atas nama Pemda OKI kita minta maaf” pungkasnya. (Rill/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *