Prabumulih//Linksumsel-Peristiwa pembunuhan terhadap korban bernama Dien Juliansyah (16) yang mayatnya ditemukan dikawasan simpang 4 Kelurahan Patih Galung Prabumulih beberapa waktu lalu buat heboh masyarakat.
Korban tercatat sebagai warga dusun 4 Desa Simpang Tanjung Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim terdebut, juga tecatat sebagai Siswa kelas II SMA ini, tewas mengenaskan dengan kondisi terlentang penuh luka tusuk, di aliran sungai belakang Bengkel Pratama Motor, Jalan Jenderal Sudirman Simpang 4, RT 01 RW 01, Kelurahan Patih Galung Prabumuoh Barata pada Jumat (9/6/2023) Kemarin.
Usai dilakukan Visum di RSUD Kota Prabumulih, terdapat 45 bekas luka tusukan di bagian wajah, dada, perut, dan punggung korban.
Kasus yang menghebohkan warga Patih Galung Prabumulih Barat ini, ternyata melibatkan seorang pelaku bernama Robialsyah Alias Iyal (19).
Pelaku yang merupakan warga Desa Cinta Kasih, Dusun II Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim ini, ditangkap jajaran Polsek Gunung Megang Muara Enim, pada Sabtu (10/6/2023).
Dalam penangkapan pelaku petugas juga berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa satu bilah Pisau Rencong Aceh, Gagang Parang berkepala naga, serta barang bukti lainnya.
Kapolres Prabumulih AKBP Witdiardi SIK MH melalui Kasat Reskrim, Iptu Dimas Suprayitno mengatakan, motif pembunuhan adalah sakit hati akibat pelaku merasa dipermainkan oleh korban.
Berdasarkan kronologinya, berawal pelaku dan korban berjanji bertemu di kawasan Masjid Al-Muhajirin Desa Cinta Kasih untuk transaksi jual beli HP milik pelaku pada Kamis (8/6/2023) sekira pukul 19.30 WIB.
Namun belum sepakat harga, korban Dien Juliansyah (16) lalu pulang kerumah dan mandi. Kemudian mereka kembali bertemu di jembatan Tel pukul 21.30. Setelah bernego keduanya sepakat dengan harga 1,5 juta rupiah.
“Keduanya berangkat ke Prabumulih untuk memindahkan Data-data Handphone pelaku. Karena pelaku mengaku ada musuh diwilayah Tebat Agung/Niru, pelaku telah membawa pisau rencong. Sementara, korban pergi kerumah temannya dan meminjam pisau jenis parang” terang Kasat Dimas Suprayitno, pada pers rilis bersama awak media (10/06/23).
Diperjalanan sekitar pukul 01.00 (Jumat), keduanya sempat berhenti di jembatan Fly Over Patih Galung Prabumulih. Kemudian pada pukul 2 mereka mencari warnet untuk transfer data HP. Sekitar pukul 3, korban berhenti di TKP Simpang 4 ahok, untuk buang air kecil.
Sambil buang air, korban memainkan pisaunya dan berkata (Payo galak nian dak). Pelaku menjawab galak, (Ai kau nak ngolahke aku).
” Disini pelaku membacok korban dari belakang sebanyak 2 kali saat posisi korban sedang buang air kecil. Saat korban tertunduk, tersangka kemudian menusuk korban lagi. Saat korban balik badan, tersangka membacok korban lagi ke arah rahang,” jelas kasat.
Tak sampai disitu, ketika korban berlari ke arah jalan, pelaku kembali ingin menusuk muka korban. Korban saat itu sempat melakukan perlawanan dan keduanya berebut pisau.
” Saat berebut, mata pisau terlepas. Tersangka yang mendapatkan mata pisau langsung menusukan ke arah dada dan perut korban berulang kali dan membuang mata pisau,” ujarnya.
Sekira jarak 2 meter ditinggal pelaku, korban sempat berteriak meminta tolong. Karena panik pelaku kembali dan mengambil pisau dipinggang dan menancapkan pisau ke ulu hati sampai korban tidak bergerak lagi.
“Korban kemudian diseret dan dibuang ke sungai. Kemudian pelaku pergi dengan menggunakan sepeda motor korban dan menggadaikannya seharga 2 juta rupiah,” jelas kasat.
Dikatakan Kasat, diketahui korban membawa 2 buah pisau, satu didapat di TKP, dan satu lagi masih dicari. Untuk tersangka, terancam pasal 338 KUHP. “Pelaku terancam kurungan maksimal 16 tahun penjara,” tutupnya.
Sementara itu, dihadapan pihak kepolisian, tersangka mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan tersebut. Menurutnya, ia terpancing emosi dan tersinggung dengan korban.
“Aku merasa dibohongi, akibat gagal tidak sepakat terus nak beli HP aku. Kami sepakat 1,5 juta. Tapi korban ni ngomong besok besok terus,” akunya.
Pelaku mengatakan di Chat WA oleh korban untuk segera memindahkan data HP di Prabumulih. Pelaku waktu itu mengajak transaksi siang, namun korban beralasan siang dia ada ujian sekolah.
“Cari warnet tuk mindahke data, nah aku ngajak batas wilayah simpang niru bae, tapi dio ngajak la kepalang ke Prabu bae,” akunya.
Di TKP Simpang 4 Patih Galung, korban diduga membentak dan marah dengan pelaku sambil buang air kecil.
” Dio kencing kan, nah pisaunyo itu diletakkan dibawah. Nah ku ambilah kan nak nyingok panjangnyo. Nah dio cak ngelunjak ngelunjak itulah sambel marahi aku. Aku tersinggung kutujah ke belikat dan pinggang,” akunya.
Selepas melakukan itu, pelaku sempat duduk merenung di tempat tak jauh dari areal TKP. Selepas itu, dirinya pun mengaku pulang kerumahnya dan sempat ngojek pada siangnya.
” Motor ku gadai 2 juta dengan wong Prabu Jaya (PJ ) Prabumulih inilah. Siangnyo aku balek kerumah, ngojek. Dah tu aku ditangkap Polisi Gunung Megang,” akunya lagi sambil menyesali perbuatanya itu. (JF)