Inovasi program Sekolah dan Strategi Pembelajaran di SMPN 1 Indralaya

Ogan Ilir//Linksumsel-Salut !!! Guna menciptakan generasi emas,Berawal dari terobosan dalam pemikiran brilian yang menghasilkan program dan inovasi pembelajaran jitu,karena berhasil atau tidaknya suatu pendidikan di SMPN 1 Indralaya tergantung seorang manager (Kepsek-red) dan Tenaga Pendidik (Guru – red) kreatif,

” Ya Pasca covid 19 tentunya telah menimbulkan dampak yang sangat luar biasa,Sehingga membuat siswa malas untuk belajar,untuk mengatasi hal itu kita di tuntut untuk mempunyai terobosan dan kreatif sehingga menghasikan inovasi pembelajaran jitu “Ujar Kepala SMPN 1 Indralaya Dra.Herlina,M.Si saat di wawancarai awak media Rabu (12/07/2023)

Menurutnya, Memunculkan ide – ide kreatif agar program sekolah mampu membalik kemalasan menjadi kerajinan, disiplin kemauan yang kuat untuk memiliki kemampuan yang besar untuk melakukan perubahan secara cepat dan melupakan Pandemi Covid 19. Maka melalui 22 ekstrakurikuler diberikan wadah siswa untuk berkembang sesuai kemampuan diri, semangat maju berkembang untuk melupakan pola pembelajaran di masa pandemi dan semangat menghadapi pembelajaran tatap muka”

“Melalui inovasi si Peci (Siswa Pencinta Kitab Suci) diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk memahami, membaca dan melaksanakan syariat agama sesuai dengan agama masing masing, dengan memperkuat nilai nilai religiusitas maka siswa paham mana yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan agar tercipta manusia cerdas dan berakhlak mulia”terangnya

Dikatakanya juga Si Peci dilakukan dengan membentuk lingkaran literasi kitab suci dilaksanakan setiap hari Rabu dari pukul 07.00 pagi sampai jam 8.10 ditambah penguatan yg terintegrasi dengan mata pelajaran dikelas,ini sangat efektip karena siswa bukan hanya membaca namun memahami makna dan mengimplementasi dalam kehidupan sehari – hari baik di sekolah , dirumah maupun dimasyarakat,

“Dalam pembelajaran dikelas para guru juga berinovasi secara aktif dan kreatif untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna seperti PPJ karya bu Murniasih dengan Viperela adalah singkatan dari Pembelajaran Jarak Jauh dengan video pembelajaran rekam layar.

Baca juga:  Polres Muara Enim Tampung Aspirasi Masyarakat Desa Tanjung Raja di Jumat Curhat

Viperela dapat dibuat dengan sangat mudah menggunakan aplikasi perekam layar pada gawai. Guru hanya perlu menyiapkan slide power point yang memang sudah lumrah digunakan pada pembelajaran tatap muka.

Proses perekaman sangat mudah sehingga guru dapat menjelaskan materi pelajaran layaknya di depan kelas. Peserta didik yang menonton viperela dapat memahami materi pelajaran dengan baik karena dapat melihat dan mendengar langsung penyampaian materi pelajaran oleh guru.

Peserta didik juga terbantu dengan contoh penyelesaian tugas pada viperela.
Selanjutnya inovasi Pemanfaatan barang bekas stik es cream sebagai media pembelajaran IPS kelas 7 materi interaksi sosial .Stik digunakan sebagai media untuk memahami materi tentang interaksi sosial.

Stik dimainkan secara berkelompok dan berkompetisi. Siswa yang mendapatkan stik paling banyak dialah pemenangnya.Tanpa disadari mereka sudah mempraktikkan interaksi sosial dengan menyenangkan.

” sportifitas dan kejujuran dalam praktik media pembelajaran ini. Tujuan pemanfaatan stik es krim ini juga untuk menjaga lingkungan bersih dari pengguna stik es krim.”demikian dikatakan bu Parwita guru Mata pelajaran IPS.

Berikut bu Hesti Asmaria Santi sebagai guru PPKn memaparkan,Inovasi wagamsia (wayang keberagaman Indonesia) ini merupakan inovasi media pembelajaran dengan menggunakan gambar atau wayang-wayangan yang menggunakan pakaian adat daerah, kemudian dipentaskan didepan kelas saat kegiatan belajar khususnya materi tentang keberagaman dan Bhinneka Tunggal Ika. Masing-masing siswa akan mementaskan wayang yang berbeda-beda,

“Nah uniknya saat pementasan siswa akan berdialog dengan menggunakan bahasa daerah sesuai dengan pakaian adat dari gambar atau wayang yang mereka gunakan. Misalnya, siswa yang mementaskan wayang berpakaian adat Sunda, maka mereka akan bedialog dengan bahasa Sunda yang mana siswa yang menonton sudah diberi tahu arti dari dialog mereka.

Baca juga:  277 Siswa Bintara Polri Laksanakan Latihan Kerja di Polres Jajaran Polda Sumsel

Diharapkan dengan menggunakan media tersebut siswa akan lebih menghargai perbedaan dan bangga akan keanekaragaman budaya Indonesia yang memiliki nilai yang tinggi.” Inovasi pembelajaran sangat penting agar pola pembelajaran mampu menciptakan siswa yang aktif dan kreatif. Guru berprestasi siswapun akan terus semangat untuk berprestasi. (Iskadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *