Personil Polsek Tanah Abang Padamkan Api Dengan Alat Seadanya Menggunakan Batang dan Ranting

PALI//Linksumsel-Telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) diwilayah hukum Polsek Tanah Abang Polres PALI pada Senin (16/10/2023).

Dari hasil Pantauan Titik Hotspot berdasarkan hasil pantauan Patroli Udara Satgas Karhutla Sumsel 2023, APLIKASI SONGKET, Stop Karhutla, Lancang Kuning dan BRIN Fire Hotspot.

Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin, S.I.K, MH, melalui Kapolsek Tanah Abang IPTU Darmawansyah SH MH memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengecekan Temuan awal dari satelit terpantau titik HS berada di Pandan Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI.

” Titik Koordinat Satelit yang terpantau melalui Patroli Udara Satgas Karhutla Sumsel 2023, APLIKASI SONGKET, Stop Karhutla, Lancang Kuning dan BRIN Fire Hotspot E : 104.215302, S : -3.292917.,” katanya.

Kapolsek Tanah Abang IPTU Darmawansyah SH MH menyampaikan Telah dilakukan pengecekan bahwa Titik HS benar berada di Dusun 8 Desa Pandan Kecamatan Tanah Abang Kab. Pali

Setiba di TKP lanjutnya, Tim menemukan 2 (dua) batang bambu / buluh yang terikat, dan 6 (enam) buah ban sepeda motor bekas.

IPTU Darmawansyah SH menjelaskan Lahan yang terbakar merupakan lahan Persawahan tidur yang sudah 10 Tahunan tidak dibuka / tidak digunakan Pemiliknya, Lahan sengaja dibuka terlihat adanya tumpukan / pandok an batang – batang / ranting yang sudah terkumpul yang dibakar.

Sementara untuk Pemilik Lahan Sdr. Madal Bin Sudirman dan Sdr. Yatmi warga Dusun. 3 Desa Pandan Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI dengan Luas lahan yang terbakar kurang lebih seluas 2 hektar.

“Pada saat Personil Polsek Tanah Abang tiba di lokasi lahan yang terbakar bahwa Sdr. Madal dan Sdr. Yatmi (Pemilik Lahan) sudah tidak ada di lokasi tersebut,” ucapnya

Lanjut IPTU Darmawansyah, telah Dilakukan pemadaman oleh Personil Polsek Tanah Abang dengan alat seadanya menggunakan batang dan ranting pohon untuk memadamkan api yang skala kecil.

Baca juga:  Curi Handphone dan Celengan, Pemuda di PALI Ditangkap Polisi

“Api yang besar sampai saat ini masih menyala dikarenakan susah di jangkau dan alat pemadam api skala besar tidak ada,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *