Muara Enim//Linksumsel-Anggota DPR RI Komisi IX Irma Suryani, SE,MM, merasa prihatin karena masih terdapat beberapa anak mengalami gagal pertumbuhan otak, karena kurangnya asupan makanan bergizi yang mengakibatkan beberapa anak tersebut terkena penyakit stunting. Hal tersebut, diungkapkan anggota DPR RI Komisi IX Irma Suryani, SE, MM, saat mengunjungi empat anak didesa Midar Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim yang terkena penyakit stunting, pada Jum’at (18/08/2023).
Menurut keterangan Irma, bahwa dirinya berkunjung ke Desa ini (Midar.Red), selain merasa prihatin karena masih terdapat beberapa anak yang terkena stunting tersebut, mendesak kepada Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten, atau dalam hal ini Kementerian Kesehatan,untuk segera turun melakukan penindakan yang nyata, sehingga dapat memberikan rasa keadilan terhadap masyarakat yang terkena stunting tersebut.
Lanjut Irma, bahwa anggaran yang dikucurkan dan saya ikut menandatangani kucuran anggaran Stunting oleh Pemerintah tersebut, yakni sebesar 3,7 Triliyun, namun faktanya justru berbeda, dan didepan mata kita masih terdapat empat anak yang mengalami gagal pertumbuhan otak, akibat kurangnya asupan makanan bergizi.
“Ya, harusnya Bupati atau PLT Bupati Muara Enim turun, dan lihat kondisi warganya untuk melakukan tindakan yang nyata, “ungkap Irma Suryani, pada media ini didesa Midar Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Jum’at (18/08/2023).
Dikatakan anggota Komisi IX DPR RI, bahwa terkait terdapat beberapa bocah terkena stunting tersebut, bahwa pihaknya akan segera berkordinasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendesak melakukan sosialisasi kepada masyarakat,untuk segera action memberikan pemahaman, karena sebagai leading sektor Stunting dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yakni sebagai Leading Sektor penerima anggaran Stunting tersebut,untuk segera memberikan asupan makanan bergizi secara rutin, agar pertumbuhan otak anak dapat berkembang.
“Stunting memang tidak bisa disembuhkan, namun asupan makanan bergizi setidaknya dapat menunjang pertumbuhan otak anak, seperti yang dialami empat anak didesa Midar tersebut, harusnya tidak terjadi, “beber Irma.
Masih kata Irma, bahwa pemerintah dalam hal stunting mengatakan, bahwa terdapat penurunan angka Stunting pada tahun 2023 melalui anggaran 3,7 Triliun yang telah dikucurkan untuk mengatasi penyakit stunting anak, namun fakta dilapangan justru berbeda. Lanjut Irma lagi, bahwa anggaran 3,7 Triliyun telah dikucurkan untuk dana Stunting, dan untuk dana Stunting di Sumsel kita belum tahu persis berapa anggarannya, yang katanya Sumsel telah bebas Stunting, “Kita akan sampaikan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) segera menindak lanjutinya, dan tentunya kita prihatinkan terkait empat bocah yang didepan mata kita terkena stunting tersebut, kenapa tidak terus dikawal, hingga sampai Anak -anak ini tumbuh perkembangan otaknya dengan baik,”tegas Irma Suryani.
Sementara ditempat yang sama terdapat warga Desa Midar dengan anak bernama Darma (09) yang diduga menjadi korban mal praktek dari salah satu rumah sakit diwilayah Sumsel tersebut, anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani, yang juga mengunjungi kediaman rumah korban tersebut, menegaskan “Pemda harus hadir serta punya tanggung jawab moral,dan memperhatikan adanya operasi yang diduga mal praktek kepada bocah ini, dan pihaknya akan mengawal melalui Pos Bantuan Hukum (Bakum) Komisi IX DPR RI, untuk mengawal masalah ini, serta mengintruksikan Bupati, Menkes, segera memperhatikan kondisi anak yang diduga mengalami mal praktek tersebut,”tutup Irma Suryani.
Dalam kunjungan anggota DPR RI Komisi IX ke Desa Midar Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim, turut hadir mendampingi anggota DPR RI tersebut, Kades Midar, tokoh masyarakat Midar, serta dihadiri puluhan warga Desa Midar. (Jf)