PALI//Linksumsel-Hasil Uji Leb. lauk Makanan Bergizi Gratis (MBG) jenis Tempe serta Air PAM yang menjadi bukti penyebab keracunan para pelajar mengkonsumsi makanan hingga diduga mengalami keracunan makanan tersebut, membuat warga masyarakat maupun aktivis peduli Pembangunan dan Sosial di Kabupaten Pali, mendesak pihak -pihak yang dianggap terkait, untuk lebih lagi mengkaji ulang lagi maupun memeriksa secara menyeluruh atas program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Melalui Konferensi pers oleh Dinkes Kabupaten Pali tersebut, mengungkapkan ,bahwa Makanan Tempe dan Air PAM melalui hasil uji Leb, yang menjadi penyebab keracunan pelajar yang terjadi pada tanggal 5 Mei 2025 lalu.
Demikian diungkapkan langsung oleh Plt Kadinkes Pali H Andre Fajar Wijaya, pada siaran persnya (23/05/2025).
Sementara aktivis dan warga masyarakat Pali mendesak agar pemeriksaan ulang dilakukan kembali secara menyeluruh, sehingga tidak menimbulkan persepsi masyarakat terhadap program MBG tersebut,” ungkap Aldi Taher (24/05).
Dikatakan Aldi, bahwa ikan tongkol yang disebut -sebut sebagai pemicu keracunan pelajar perlu juga dikaji ulang, memang pada dasarnya, ikan tongkol Tidka secara alami beracun, tetapi dapat menyebabkan keracunan akibat kandungan histamin jika tidak diolah dengan benar. Keracunan ini dikenal sebagai keracunan scombroid dan gejalanya bisa muncul setelah 10 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi ikan tongkol.
Penyebab keracunan ikan tongkol (Histamin) Ikan tongkol mengandung asam amino histidin yang jika terkontaminasi bakteri, dapat berubah menjadi histamin. Histamin ini yang menyebabkan keracunan scombroid.
Penanganan yang salah, keracunan histamin lebih mungkin terjadi jika ikan tongkol tidak tersimpan dalam suhu dingin atau dibiarkan terlalu lama di suhu ruang sebelum dimasak, karena keracunan scombroid juga lebih mungkin terjadi pada ikan tongkol yang tidak segar atau sudah busuk.
Gejala keracunan ikan tongkol (Scombroid) dapat menyebabkan Mual dak Muntah, Kram Perut, Diare, Sakit Kepala, Rasa terbakar atau kesemutan dimulut dan tenggorokan, Gatal-gatal, Pembengkakan wajah dan lidah, Kehilangan kesadaran atau pingsan.
“Mendesak serta meminta untuk dilaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh atas program MBG yang telah merugikan warga Pali, khususnya para pelajar ,” ungkap Aldi Taher.
Aldi menambahkan, bahwa olahan ikan tongkol yang benar dengan panas yang cukup dan matang merata untuk membunuh bakteri. Jangan buang Insang atau bagian ekor karena bagian-bagian ini tidak mengandung racun ,dan tidak ada alasan untuk membuangnya, konsumsi denga bijak, jika memiliki alergi atau riwayat keracunan scombroid, sebaiknya konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ikan tongkol ,”Tambahnya. (J.red).