Link Sumsel Sumber Informasi Independen
Palembang//Linksumsel-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan sosialisasi pengawasan pemilu dan partisipatif di Hotel Beston, Palembang, Rabu 14 Desember 2022. Tema sosialisasi itu adalah peran jurnalis media untuk membangun efektivitas pengawasan pemilu serentak tahun 2024.
Giat Bawaslu Sumsel ini mengundang tanggapan miring dari pegiat anti korupsi Sumsel yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Anti Korupsi (K MAKI) Sumsel, “terlalu mewah dan berlebihan untuk sosialisasi Pemilu serentak di masa keprihatinan ini”, ujar Koordinator K MAKI Bony Balitong.
“Apa tidak di lakukan di tempat yang lebih akomoditif dan berbiaya murah seperti di Bina Praja atau di gedung asset milik Pemprov Sumsel”, ucap Bony Balitong.
“Apalagi bila acara tersebut lebih dari satu hari dan di ikuti banyak peserta maka banyak sekali anggaran di akhir tahun di hamburkan serta seolah menghabiskan anggaran untuk tutup tahun anggaran”, papar Bony Balitong.
Sementara itu Deputy K MAKI menyatakan pendapatnya terkait anggaran yang digunakan, “apakah anggaran tersebut hibah Bawaslu Sumsel atau dana RKA Kesbangpol perlu di telusuri”, kata Feri Kurniawan Deputy K MAKI.
“Perlu di mintakan audit ke BPKP dan telusur jejak hukum dari aparat terkait karena setiap anggaran uang negara harus sesuai dengan rencana anggaran dan apa urgensinya”, jelas Feri Kurniawan.
“Pembekalan dan sosialisasi baiknya di lakukan di setiap kabupaten Kota untuk efisiensi anggaran dan pertanggung jawaban anggaran”, ucap Feri Kurniawan.
“Kalau acara di Beston Hotel dengan pasilitas bintang 5 (lima) terkesan kurang tepat dan menjadi potensi penghamburan uang negara”, ujar Feri lebih lanjut.
“Kita lihat saja nanti bagaimana pertanggung jawaban anggarannya namun bagi kami pegiat anti korupsi hal ini sangat tidak tepat”, pungkas Feri Kurniawan. (K-MAKI)
