Palembang//Linksumsel-BUMD Kota Palembang SP2J hingga kini terkesan belum ada perbaikan kinerja dan beberapa anak usaha diduga terus merugi. Walikota Palembang selaku pemilik saham terkesan ogah – ogahan mengganti manajemen dengan tenaga profesional di bidangnya.
Buruknya kinerja SP2J membuat Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K MAKI) angkat bicara, “apa yang di takutkan pak Walikota sehingga belum juga merombak total BUMD SP2J”, tutur Feri Kurniawan Deputy K MAKI dengan senyum simpul.
“Coba lihat PLTG anak usaha SP2J dimana menurut infonya masih menunggak pembayaran gas 3 (tiga) bulan bila info yang kami dapatkan benar adanya”, kata Feri Kurniawan dengan tertawa lebar.
“Dua turbin gas dengan maks power suplay 14 (empat belas) MW tapi terkesan seperti dinamo 2 (dua) watt atau dengan kata lain operasionalnya terkesan sangat tidak optimal”, papar Feri Kurniawan.
“Dan kenapa aliran dana penjualan listrik yang katanya masuk ke rekening SP2J bukannya ke anak usaha PLTG dan artinya SP2J belum menerapkan PP 54 tahun 2017 terkait manajemen perusahaan berdasarkan undang-undang PT”, ujar Feri Kurniawan dengan mimik serius.
“Sebaiknya BPKP melakukan audit investigative terkait kinerja SP2J termasuk anak usaha yang sudah dalam kondisi sekarat”, kata Feri Kurniawan.
“Atau akan ada dampak hukum kepada Walikota Palembang setelah berakhirnya masa jabatan karena pertanggung jawaban Walikota selaku pemegang kewenangan dan itu pasti akan terjadi”, pungkas Feri Kurniawan.