Kabut Asap Makin Tebal, Gelumbang Raya Kembali Dipenuhi Asap

Muara Enim//Linksumsel-Dampak buruk adanya kabut asap yang melanda kawasan Kabupaten Muara Enim dan sekitarnya, tentunya membuat sejumlah aktifitas terganggu. Meski telah terdapat hujan beberapa kali, namun kondisi asap dari kebakaran hutan dan lahan masih terjadi.

Warga Gelumbang Raya Kabupaten Muara Enim Imron, menyebutkan, bahwa asap yang menyelimuti wilayah Gelumbang Raya pada hari ini, Senin (23/10/2023) pagi jelang siang ini, sepertinya asap kiriman dari luar daerah Gelumbang, karena faktanya Karhutlah diwilayah Gelumbang Raya sekarang ini sudah mulai reda, ditambah lagi adanya datang hujan kemarin.

“Asap ini kiriman dan terhembus angin mengarah dan menyelimuti Gelumbang raya, karena lahan gambut diwilayah Ogan Ilir dan OKI tak jauh dari perbatasan wilayah Gelumbang ,”ungkap Imron.

Sementara aktifitas dunia pendidikan dari tingkat TK, SD, SMP Negeri /Swasta Sekabupaten Muara Enim
yang diintruksikan untuk merubah jam belajar yang sebelumnya dari jam 07:30 Wib, kini masih berlangsung dari pukul 08:30 WIB, sambil menunggu situasi normal kembali.

“Jika melihat situasi kondisi asap yang datang pada pagi hari pukul 06:00 Wib, dan asap mulai lenyap pada pukul 08:30 WIB, dan pada hari ini asap sepertinya makin parah diwilayah Gelumbang pak,”ungkap salah satu guru di Gelumbang yang enggan namanya ditulis tersebut.(23/10).

Sementara dalam berita sebelumnya yang membuat sejumlah sekolah satuan pendidikan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Muara Enim terganggu tersebut, telah diterbitkan melalui surat Edaran Nomor : 420/3157/Disdikbud ME-1 2023, meminta kepada seluruh kepala SPNF SKB / TK/SD/SMP Negeri /Swasta Se-Kabupaten Muara Enim, untuk merubah jadwal jam belajar mengajar sebagai dampak buruk bahayanya kabut asap.

Surat edaran tersebut, selain menindaklanjuti hasil rapat Pemkab.Muara Enim dengan para pemangku kepentingan yang dilaksanakan pada 2 Oktober 2023 lalu, Tentang kesiapsiagaan dampak buruk kabut asap dan kewaspadaan dini untuk menurunkan penyakit ISPA, Pnemonia, dan Diare, bagi para peserta didik. (Jf*)