Muara Enim//Linksumsel-Dalam rangka menyambut serta memeriahkan, dan menyemarakkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI ) Ke-80 Tahun 2025, Kejaksaan Negeri (Kejari) Muara Enim mengajak serta menghimbau kepada seluruh Element Masyarakat Kabupaten Muara Enim, untuk secara serentak memasang dan mengibarkan bendera Merah Putih pada tanggal 1 Agustus hingga sampai tanggal 31 Agustus 2025.
Demikian himbauan serta ajakan langsung dari Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Muara Enim Zulfahmi,SH,MH, melalui akun Medsos Facebook Kejari Muara Enim,Senin (04/08/2025).
“Ayo Serentak Kibarkan Bendera Merah Putih pada 1 Agustus 2025 hingga 31 Agustus 2025,” ajak Kajari Muara Enim Zulfahmi,SH.MH.(04/8).
Bendera Marah Putih, bendera nasional Indonesia, memiliki makna mendalam yang mencerminkan semangat juang dan nilai -nilai luhur bangsa.
Secara umum, warna merah melambangkan keberanian,semangat,dan jiwa kepahlawanan, sementara warna putih melambangkan kesucian, kejujuran,dan hati yang bersih. Berikut beberapa makna filosofis yang terkandung dalam Bendera Merah Putih : Keberanian dan Semangat Perjuangan, Kesucian dan Kejujuran, Persatuan dan Kesatuan.
Bendera Merah Putih menjadi simbol persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia,dari berbagai suku,agama,dan golongan.
Identitas Nasional: Bendera Merah Putih menjadi identitas bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain, serta menumbuhkan rasa kebanggaan dan cinta tanah air. Nilai-nilai Luhur : Secara keseluruhan, Bendera Merah Putih mencerminkan nilai -nilai luhur bangsa Indonesia, seperti keberanian, kesucian, persatuan, dan semangat gotong royong.
Selain itu, dalam budaya Indonesia, khususnya Jawa,warna merah dan putih juga dikaitkan dengan gula merah dan nasi putih, yang merupakan bahan makanan pokok,serta melambangkan kesuburan dan kehidupan.
Penggunaan Bendera Merah Putih juga diatur dalam undang-undang, yang menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan martabat bendera sebagai simbol negara.
Adapun Tema HUT RI Ke-80 “Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju” (j.red)