Lestarikan Budaya Nobar “PANDAWA BOYONG” Sinergitas TNI-Polri

Muara Enim//Linksumsel-Polres Muara Enim Polda Sumsel menggelar Nonton Bareng (Nobar) dalam pagelaran wayang orang dengan judul ‘Pandawa Boyong’ bertempat di Balai Agung Serasan Sekundang Pemkab Muara Enim, Minggu (15/01/2023) mulai pukul 19.00 Wib sampai dengan pukul 21.00 Wib dalam memperingati Hari Dharma Samudera Tahun 2023 TNI Angkatan Laut (AL).

Hadir dalam Nobar tersebut Pj. Bupati Muara Enim diwakili Asisten I H. Drs. Emran Tabrani, M.Si, Dandim 0404 Muara Enim diwakili Pasilog Kapt. (CZI) Feri, Kapolres Muara Enim diwakili Waka Polres Kompol Christopher S.

Panjaitan, SE, M.Si, Para PJU dan perwira Polres Muara Enim, Para Danramil 0404 Muara Enim, Para perwira Polres Muara Enim, Danton dan anggota Yonif 141 Muara Enim, Tokoh Masyarakat Ahmad Imam Mahmudi dan personil TNI – Polri.

Pandawa Boyong bercerita tentang kegagalan Prabu Kresna menjadi duta pamungkas para pandawa untuk mengambil kembali Kerajaan Astinapura dari para Kurawa.

Pemeran dalam acara Pagelaran Budaya Wayang Orang tersebut Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Bima Sena, Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai Prabu Puntadewa, Laksamana TNI Muhamad Ali sebagai Batara Baruna, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Eyang Gabiyasa, dan Jendral TNI Dudung Abdurachman sebagai Batara Guru.

Wakapolres Muara Enim Kompol Christopher Salohot Panjaitan, SE, M.Si, melalui Kasi Humas Polres Muara Enim AKP RTM.

Situmorang menerangkan Menjaga kelestarian budaya asli Nusantara tersebut menjadi penting dilaksanakan di tengah serbuan budaya asing sebagai dampak globalisasi, kemajuan teknologi, informasi dan digital yang salah satunya wayang orang yang merupakan pertunjukan budaya yang menjadi jejak olah piker, olah rasa, olah jiwa dari para leluhur yang penuh dengan filosofi dan ajaran kehidupan.

Baca juga:  K-MAKI: Proyek Putus Kontrak di Muara Enim Berpotensi Merugikan Keuangan Negara

“dengan Nonton Bareng Wayang Orang, mampu menghidupkan kembali kesenian yang memang kurang familier di generasi Milenial saat ini. Karena, apapun bentuknya, kesenian ini merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.

” Harapannya, kesenian Wayang Orang bisa kembali tumbuh dan memberikan edukasi positif bagi generasi muda ” pungkasnya.(JNF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *