PALI//Linksumse-Proyek nasional revitalisasi pendidikan di SMP Negeri 6 Penukal dan SMP Negeri 3 Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menuai sorotan tajam.
Program yang merupakan bagian dari Prioritas Nasional Revitalisasi Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan ini menelan anggaran miliaran rupiah, namun hasil pekerjaan di lapangan dinilai amburadul dan jauh dari standar mutu yang seharusnya.
Pantauan tim investigasi pada Minggu (14/9/25) menemukan sejumlah kejanggalan, mulai dari minimnya transparansi hingga mutu pekerjaan yang meragukan.
Papan informasi proyek memang terpasang di lokasi, namun tidak disertai layout bangunan maupun jadwal pekerjaan sebagaimana lazimnya proyek bersumber dana negara.
Di SMP Negeri 6 Penukal, dengan anggaran revitalisasi sebesar Rp 1,9 miliar, tim tidak menemukan adanya layout drawing teknis ataupun keterangan jumlah unit bangunan. Lebih parah, pondasi yang seharusnya menjadi dasar kekokohan bangunan ditemukan belum selesai, sebagian beton justru tertimbun tanah. Metode pengecoran pun dilakukan secara manual tanpa mesin molen, sehingga dikhawatirkan berdampak pada kualitas konstruksi.
Tak kalah memprihatinkan, di SMP Negeri 3 Tanah Abang dengan anggaran Rp 1,2 miliar, kondisi cor balok dan tiang beton tampak tidak padat dan beberapa bagian terlihat gompal. Komposisi adukan semen, pasir, dan kerikil diduga tidak sesuai standar mutu K225. Bahkan dinding depan salah satu bangunan tampak tidak presisi sehingga tata letaknya terlihat miring.
Sejumlah pihak menilai proyek ini berpotensi menimbulkan pemborosan uang negara bila tidak segera diawasi dan dikoreksi. Mutu bangunan yang rendah akan memperpendek usia pakai dan memaksa pemerintah mengeluarkan anggaran tambahan di masa mendatang.
Padahal, program ini merupakan implementasi dari Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan akses layanan pendidikan. Pemerintah melalui Bappenas bahkan memproyeksikan kebutuhan revitalisasi satuan pendidikan sebesar Rp 571,6 triliun dalam lima tahun ke depan.
“Tidak boleh ada sekolah yang atapnya runtuh, bahkan tidak boleh ada sekolah yang tidak memiliki WC. Dana akan dikirim langsung ke sekolah melalui cash transfer, sekolah melakukan swakelola sehingga nilai bantuan lebih bermanfaat,” tegas Presiden Prabowo pada Puncak Hari Guru Nasional 2024.
Mekanisme swakelola ini dimaknai sebagai bentuk kemandirian pengelolaan proyek oleh sekolah yang melibatkan masyarakat. Model ini sejalan dengan PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan berbasis otonomi sekolah. Harapannya, keterlibatan masyarakat akan meningkatkan mutu layanan pendidikan dan rasa memiliki terhadap sekolah.
Kepala Inspektorat Kabupaten PALI, Antony, saat dikonfirmasi awak media menegaskan pihaknya telah menindaklanjuti laporan dengan melakukan penelaahan informasi awal.
“Sudah kami tindaklanjuti dengan penelaahan informasi awal atas laporan tersebut,” tegasnya (18/9).
Ia menjelaskan bahwa sumber dana kegiatan pembangunan pada SMP Negeri 3 Tanah Abang dan SMP 6 Penukal dari APBN merupakan dana bantuan revitalisasi dari Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah yang disalurkan langsung ke rekening sekolah dan dilaksanakan secara swakelola.
“Pengawasan dilakukan oleh aparat pengawas fungsional sesuai ketentuan perundangan,” pungkas Antony.
Sementara itu, Aktivis Pemerhati Pembangunan Aldi Taher menilai proyek ini harus benar-benar diawasi.
“Investasi SDM melalui rehabilitasi pendidikan seharusnya dilakukan profesional. Jika proyek dikerjakan asal-asalan hanya akan merugikan masa depan anak-anak kita,” tegasnya.
Ia mendesak APIP dan aparat penegak hukum segera turun tangan memastikan proyek benar-benar sesuai harapan masyarakat dan bebas dari dugaan KKN.
Publik kini menantikan langkah tegas Dinas Pendidikan PALI, APIP, serta APH agar program Sudah kami tindaklanjuti dengan penelaahan informasi awal atas laporan tersebut.ang merupakan implementasi dari Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto itu tidak hanya menjadi proyek seremonial, tetapi benar-benar mewujudkan sekolah yang kokoh, aman, dan nyaman bagi generasi penerus bangsa. (J/Red)
Link Sumsel Sumber Informasi Independen