Jakarta//Linksumsel-Nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), masuk dalam daftar salah satu pemimpin paling korup di dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) tahun 2024. Hal tersebut pun menjadi perbincangan hangat di Publik.
Penilaian yang dilakukan oleh OCCRP itu tak berdasarkan fakta yang terjadi di Indonesia. Oleh sebab itu, rilis yang dikeluarkan oleh OCCRP tersebut patut dicurigai sebagai serangan terselubung untuk menghancurkan nama Jokowi.
“Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?”
Dicurigai, OCCRP yang berbasis di Amsterdam, Belanda, sebagai perpanjangan tangan pihak tertentu yang ingin menyudutkan Jokowi. Serangan ini, kata Noel, bisa berasal dari kelompok tertentu di dalam negeri maupun organisasi internasional.
“Ketika ada pihak yang berusaha menyerang Indonesia dengan memojokkan mantan pemimpin nasional, kita harus bersatu melawan. Ini soal martabat kita sebagai bangsa. Jadi masalah ini tak bisa dianggap remeh,”.
OCCRP harus menjelaskan secara terbuka kriteria dan fakta yang digunakan dalam penilaian mereka. Ia menekankan bahwa laporan semacam ini tidak boleh didasarkan pada asumsi atau persepsi tanpa data yang jelas.
“Kalau OCCRP memang netral dan tidak memihak, jelaskan kriteria dan fakta yang digunakan. Jangan menarik kesimpulan tanpa dasar yang kuat,”.
Selain itu, juga mencurigai proses penilaian OCCRP yang disebut-sebut melibatkan nominasi atau penghitungan dari pembaca hingga jurnalis dunia. Sebab, mekanisme ini rawan diarahkan.
“Jumlah pembaca dan pilihan mereka bisa dimanipulasi. Link untuk voting pembaca bisa disebar melalui grup WhatsApp atau media sosial tertentu. Jadi hasilnya bisa diarahkan. Maka, kita pantas curiga,”
Perkembangan penegakan hukum di Indonesia belakangan ini, yang kerap dipersepsikan sebagai serangan politik, bisa berimbas pada persepsi internasional. Oleh karena itu, masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh laporan-laporan yang tidak kredibel.
“Kita harus menjaga martabat bangsa ini. Serangan seperti ini adalah upaya menjatuhkan integritas Indonesia, bukan hanya Jokowi,”.
Ditempat terpisah saat awak media menghubungi Ketua Umum Masyarakat Pendukung Gibran Jimmy S sempat merasa heran atas informasi tersebut, “Loh kok bisa ? Pak Jokowi dari Walikota Solo, Gubernur DKI dan Presiden indonesia 2 periode banyak prestasi nya untuk indonesia kok, tidak mungkin karir politik dia melesat cepat seperti itu kalo memang tidak di cintai Rakyat nya” tandas Jimmy kepada wartawan.
Jimmy Menambahkan, Prestasi atau kinerja Presiden Jokowi banyak sekali untuk indonesia, dari beliau Walikota sampai bisa menjadi Presiden bukan hal yang mudah mencapai nya untuk seseorang jika memang orang tersebut memiliki rekam jejak yg buruk, apalagi jika korupsi, pasti akan tamat karier politik nya di Indonesia ini.
Jauh panggang dari api, sebaiknya OCCRP menarik kembali hasil release tersebut dan meminta maaf ke Rakyat Indonesia atas pernyataan tersebut yg membuat rakyat indonesia menjadi marah,” tutup Jimmy melalui sambungan telpon kepada awak media tersebut.(01/01/2025). (j .red).