Sumsel Zona Hitam Kekerasan Kepada Awak Media, K MAKI: Tugas Penting Kapolda Sumsel

Palembang//Linksumsel-Penyerangan kepada awak media di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sangat memprihatinkan bagi dunia jurnalistik di Sumsel. Wartawan senior dari Tim Kompas Ranau disiram air keras oleh gerombolan bersenjata yang diduga suruhan orang tertentu.

Kejadian tindak kekerasan dan juga upaya pembunuhan ini terjadi di Simpang Sender, Kecamatan BPRRT, Senin 26 Desember 2022, sekitar pukul 18.30 Wib.

Upaya kekerasan dan percobaan pembunuhan ini terjadi saat mereka usai menghadiri audiensi di ruang rapat Komisi III DPRD OKU Selatan.

Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K MAKI) sesalkan kejadian ini dan dalam konfrensi persnya menyatakan, “ulah para koruptor di OKUS dan khususnya Sumatera Selatan sudah sangat mengkhawatirkan profesi jurnalis”, jelas Koordinator K MAKI Bony Balitong.

“Mereka bertindak seperti kartel mafia narkoba yang sangat kejam dan keji tanpa ampun kepada awak media”, jelas Bony Balitong.

“Sudah sering kita dengar intimidasi kepada awak media seperti “Kuminum darah kau dan ku lanjake kau” namun khusus di OKU Selatan mereka bertindak seperti gengster “keras dan kejam”, ujar Bony Balitong.

Sementara itu Deputy K MAKI Feri Kurniawan juga berucap, “Sudah sangat memprihatinkan tindak kekerasan kepada awak media dan ini tidak bisa di anggap biasa saja oleh institusi Polri karena akan merembet ke para gangster atau preman upahan mafia tambang, mafia narkoba dan mafia kasus”, ujar Feri Kurniawan Deputy K MAKI.

“Sumsel Zona hitam korupsi dan sekarang menjadi Zona hitam kekerasan kepada awak media”, ucap Feri Kurniawan dengan nada sedih.

“Mungkin saja ini ulah Para koruptor dan mafia proyek yang terusik dengan investigasi awak media terkait proyek rusak dan berpotensi merugikan negara namun ini baru sebatas dugaan”, kata Feri Kurniawan lebih lanjut.

Baca juga:  K-MAKI: Dugaan Korupsi Toll Kayu Agung T𝚎𝚛𝚔𝚎𝚜𝚊𝚗 B𝚎𝚕𝚞𝚖 C𝚒𝚍𝚞𝚔 A𝚔𝚝𝚘𝚛 𝚍𝚊𝚗 S𝚞𝚝𝚛𝚊𝚍𝚊𝚛𝚊 K𝚘𝚛𝚞𝚙𝚜𝚒

“Kalau peristiwa ini tidak di tanggapi serius oleh Polda Sumsel dan tak terungkap maka tindakan kekerasan kepada awak media akan mewabah di Sumatera Selatan”, pungkas Feri Kurniawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *