Tuai Kritikan Study Banding Para Kades Kabupaten Muara Enim di Pulau Dewata

Muara Enim//Linksumsel-Dengan tema Study banding 200 lebih para Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Muara Enim di Pulau Bali, Diminta Kejaksaan Muara Enim melakukan audit dan pemeriksaan para Kades tersebut. Pekerjaan ini dinilai hanyalah berwisata ria dan menghambur – hamburkan uang Negara tanpa hasil yang bisa diterapkan di desa – desanya masing -masing.

Hal itu dipaparkan salah satu aktivis Kabupaten Muara Enim Imam Suranto, Pada Sabtu Pagi (14/12/2024).

Para Kepala Desa (Kades) yang Study banding ke Pulau Bali tersebut, kini tengah menjadi viral di Kabupaten Muara Enim serta menjadi Perbincangan hangat Pro kontra di Group group WhatsApp di Kabupaten Muara Enim di penghujung tahun 2024 ini.

Dikatakan Imam Suranto, bahwa sangat disayangkan kegiatan akhir tahun 2024 dari para Kepala Desa (Kades),justru identik berpesta pora dengan pamer-pamer berfoto selvi dipinggir -pinggir laut maupun bersuka ria ditempat -tempat yang dianggap keren di Pulau Dewata tersebut, yang semestinya menunjukan hasil praktek studi banding kepada masyarakat desanya, dan bukan sebaliknya.

Apalagi kegiatan study banding para Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Muara Enim ini bukan yang pertama kali, namun, sebelumnya para kades juga melakukan study banding ke Pulau Lombok.

Masih menurut Imam Suranto, bahwa di satu sisi mungkin saja kegiatan para Kades melakukan kegiatan study banding ke Pulau Bali tersebut untuk mempelajari atau menambah ilmu pengetahuan mengenai tata cara Pemerintahan Desa ke Pulau Dewata tepatnya ke Desa Penglipuran – Bali yang merupakan Desa terbaik se-Indonesia.

Namun di sisi lain, kegiatan para Kepala Desa (Kades) itu sudah menuai Kritikan dari para pemerhati di Kabupaten Muara Enim yang ada di Group-group WhatsApp Kabupaten Muara Enim, karena dianggap sebagai kegiatan yang cuma menghambur – hamburkan Uang Negara, dengan alasan bukankah sekarang ini zamannya sudah sangat canggih, kegiatan belajar bisa saja dilakukan melalui daring,” bebernya Imam.

Baca juga:  Polsek Penukal Abab Temukan Titik Hotspot Karhutla di Desa Karang Agung

Masih menurut Suranto kegiatan study banding para Kepala Desa Kabupaten Muara Enim ke pulau Bali tersebut hanyalah modus belaka dan hanya menghambur – hamburkan uang negara, yang padahal masih banyak kegunaannya untuk kemajuan desanya.

Imam Suranto, balik mempertanyakan apa yang dapatkan dari kegiatan – kegiatan study banding – study banding tersebut, ilmu apa yang bisa mereka terapkan di desa – desa yang mereka pimpin, boleh di kroscek sendiri selain hanya kesenangan belaka berwisata.

Suranto menambahkan, bahwa Presiden Prabowo menegaskan agar kegiatan – kegiatan seperti ini di batasi, tidak boleh lagi semaunya. Apalagi kunjungan – kunjungan yang banyak mengeluarkan biaya Uang Negara. Para Kades terkesan tidak mendengar himbauan Presiden Prabowo. Yanto menegaskan, sebagai warga negara dirinya memiliki hak untuk mengawasi penggunaan Uang Negara.

Maka dari itu karena biaya yang dipergunakan para Kades tersebut adalah Uang Negara, tentunya ada pertanggung jawaban dan konsekwensinya bila disalah gunakan. Dan hal ini perlu menjadi atensi Kejaksaan Negeri Muara Enim untuk menelusuri dan memeriksa kegiatan study banding para Kepala Desa ini,” Tambahnya.

” Kita berharap kepada penegak Hukum dalam hal ini Kejaksaan Negeri (Kejari ) Muara Enim untuk mengaudit Uang Negara yang sudah dipergunakan untuk kegiatan study banding para Kepala Desa tersebut dan apa hasilnya bagi desa, masyarakat ingin tahu,” mumpung masyarakat masih percaya pada Lembaga Kejaksaan Republik Indonesia.

Kita juga menduga kegiatan – kegiatan study banding para Kepala Desa Kabupaten Muara Enim ini ada kerja sama atau koordinasi dengan Dinas PMD Kabupaten Muara Enim,” ungkapnya.

Sementara menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Desa Kabupaten Muara Enim, Rahmad Noviar saat di Konfirmasi awak media melalui Telpon Selulernya, beliau sedang berada di pulau Dewata saat ini membenarkan adanya kegiatan tersebut. Para Kades yang ikut Study Banding ini jumlahnya 200 Kades.

Baca juga:  Bawa Keranda Mayat GMNI-OI Menandakan Matinya Demokrasi & Konstitusi

Sementara Kegiatannya adalah Bimtek dan kunjungan kerja ke desa Penglipuran yang di ikuti oleh para Kepala Desa di Kabupaten Muara Enim tersebut merupakan kegiatan Dinas. Tentunya sepengetahuan dan seizin Pj Bupati Kabupaten Muara Enim, dalam hal ini melalui Dinas PMD Kabupaten Muara Enim, adapun desa yang dikunjungi para Kepala Desa adalah Desa Penglipuran – Pulau Bali, yang merupakan salah satu desa terbaik di Indonesia.

Sementara materi yg dipelajari oleh para Kepala Desa adalah tata kelola pemerintahan di bidang pelayanan, sumber Pendapatan Asli Daerah , Desa terbersih, tata kelola dibidang perencanaan pembangunan desa RPJMDes dan RKPDes.

“Dengan harapan tentunya ini bisa dicontoh dan dilaksanakan didesa masing masing,” Ujar Rahmad Noviar Kepala dinas PMD Kabupaten Muara Enim

Diantara Kepala Desa yang ikut pada kegiatan tersebut, adalah Solhudin Ketua Forum Kades Kecamatan Ujan Mas, saat dimintai tanggapannya, membenarkan adanya kegiatan Bintek dan kunjungan kerja ke Pulau Bali tersebut.

Dikonfirmasi kepada Ketua Forum Kades Kabupaten Muara Enim Maman melalui Telpon selulernya yang tidak ikut Study Banding tersebut juga membenarkan kegiatan tersebut bahwa anggaran yang digunakan adalah melalui dana ADD tambahan sebesar Rp 5,5 juta per Kepala Desa, sedangkan untuk Kepala Desa yang mengajak anggota keluarganya, itu dari biaya pribadi masing masing,”pungkasnya .(j.red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *