Warga Empat Petulai Dangku Ungkap Rekrut Tenaga Kerja Diduga Kuat Pakai Uang Pelicin, Usman Farouk Desak APH Usut Oknum Terlibat

Muara Enim//Linksumsel-Bentuk prihatin adanya dugaan perekrutan tenaga kerja disebuah beberapa perusahan diwilayah Rambang Niru, Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim yang diduga dilakukan segelintir oknum secara tidak sehat dengan diduga memanfaatkan uang jasa dari para pekerja tersebut, tentunya hal sangat disesalkan oleh seorang sosok Usman Farouk salah satu putra daerah yang dikenal sangat berjasa diwilayah tersebut.

Usman Farouk saat mendampingi istri tercintanya dalam lawatan safari serta bersilaturahmi ke Desa -desa diwilayah Kecamatan Rambang Niru dan Empat Petulai Dangku, yang juga sekaligus bersosialisasi atas majunya sang istri di Pemilihan Legislatif (Pileg) Tahun 2024 dengan kendaran partai politik PPP untuk Daerah Pemilihan (Dapil II) Muara Enim tersebut, tentunya merasa prihatin serta geram tatkala mendengar langsung keluhan dan kekecewaan beberapa warga terkait adanya perekrutan tenaga kerja di beberapa perusahaan yang diduga memakai uang pelicin untuk bisa mendapatkan pekerjaan.

Contoh seperti yang dialami warga Kecamatan Empat Petulai Dangku Kabupaten Muara Enim yang mana dalam pengakuannya kepada media ini, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap perusahaan yang ada di Kecamatan Empat Petulai Dangku karena tidak melibatkan tenaga lokal yang juga sebagai putra daerah, dan justru yang bekerja diterima lamaran kerjanya diduga kuat memakai uang pelicin baru bisa bekerja.

“Anak saya sudah beberapa kali masuk lamaran di perusahaan wilayah Kecamatan Empat Petulai Dangku, namun hingga saat ini tidak dapat panggilan, tentunya kami kecewa pak, karena disebut -sebut jika bekerja di sana harus pakai uang pelicin, yang mana uang pelicin diduga dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,”ungkap warga Empat Petulai Dangku .(19/12/2023).

Senada juga diungkapkan warga Muara Niru Kecamatan Empat Petulai Dangku Kabupaten Muara Enim Mustakim (32) yang mana dalam hal perekrutan tenaga kerja dibeberapa perusahaan dirasakan sudah tidak adil serta tidak transparan dan hal ini terkait adanya dugaan uang pelicin untuk bisa bekerja disalah satu perusahaan sudah bukan menjadi rahasia umum lagi dan terbukti kita masukkan lamaran keponakannya untuk bekerja selalu gagal, dan dugaan kuat memakai uang pelicin memang bukan rahasia umum lagi,”ujar Mustakim (32) yang merupakan seorang Da’i tersebut.

Baca juga:  KPK Terkesan Tebang Pilih Dalam Perkara Korupsi di Sumsel, K MAKI: Banyak Perkara Korupsi KPK Belum Tuntas

Sementara itu kepada media ini, Mustakim yang mewakili masyarakat Kecamatan Empat Petulai Dangku, berharap dengan hadirnya sosok seorang Usman Farouk bersama sang istri yang mengetahui hal ini, kedepannya dapat memberikan kontribusi positif karena kita tahu sosok seorang Usman Farouk memang dikenal sangat berani dan tegas membela masyarakat, apalagi beliau memang sebagai putra daerah yang sukses serta kita kenal sebagai aktivis kala itu,”terang Mustakim.

Sementara menanggapi serta menyikapi hal tersebut, Usman Farouk saat dibincangi media ini, menyatakan penyesalan dan kecewa serta segera akan menyerap aspirasi masyarakat yang terdapat persoalan perekrutan tenaga kerja diwilayah ring satu kawasan Kecamatan Empat Petulai Dangku tersebut.

“Ya, saya sudah dengar langsung keluhan beberapa warga di Empat Petulai Dangku terkait rekrut tenaga kerja yang diduga disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, semestinya harus transparan dan adil serta bijak, karena terdapat hak untuk rakyat, apalagi berniat ingin bekerja, dan ini jangan dibiarkan terus merajalela, dan perlu adanya pengusutan dari pihak penegak hukum ,”tegas Usman Farouk, (19/12/2023).

Dikatakan Usman Farouk seorang aktifis tahun 1998 itu, dirinya telah menyerap aspirasi masyarakat saat bersafari ke Desa-desa kawasan Empat Petulai Dangku dan berniat akan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang mana berniat juga akan membangun Badan Latihan Kerja (BLK) guna menampung perekrutan tenaga kerja agar kelak mempunyai Skil, namun tidak menutup kemungkinan, juga akan mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengungkap adanya dugaan suap atau uang pelicin terkait berkembangnya kabar perekrutan tenaga kerja yang tidak sehat tersebut, dengan didukung bukti -bukti yang ada,”pungkas Usman Farouk. (Jf*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *