PALI//Linksumsel-Pasca terjadinya tanah longsor yang mengakibatkan sejumlah rumah dilanda tanah longsor tersebut, akibat adanya hujan dengan intensitas sangat tinggi yang mengguyur wilayah Bhayangkara Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Pali, pada Sabtu (03/05/2025) malam.
Telah ditangani oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pali atas adanya tanah longsor tersebut,serta perhatian dari beberapa pihak terkait adanya bencana Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu malam (03/05/2025).
Aktifis pemerhati lingkungan Kabupaten Pali Aldi Taher, mengungkapkan rasa prihatinnya atas peristiwa tanah longsor yang terjadi menyusul adanya hujan dengan intensitas sangat tinggi yang terjadi Sabtu malam tadi (03/05/2025).
Lanjutnya, berharap adanya peristiwa tersebut warga diminta waspada serta berhati-hati, dan juga lebih meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah setempat maupun daerah,” ujar Aldi Taher (04/05/2025).
Dikatakannya, bahwa terjadinya tanah longsor umumnya terjadi karena curah hujan tinggi yang membuat tanah jenuh air, atau karena gempa bumi yang mengganggu stabilitas lereng.
Selain itu, ungkap Aldi Taher tanah longsor terjadi penggundulan hutan dan perubahan penggunaan lahan juga dapat meningkatkan risiko longsor.
Bahwa penyebab utama tanah longsor Curah hujan tinggi, Air yang meresap ke dalam tanah menambah berat dan mengurangi kekuatan tanah, sehingga mudah bergerak.
“Penggundulan hutan, Penebangan hutan mengurangi daya serap tanah terhadap air, sehingga air hujan lebih cepat meresap dan meningkatkan risiko longsor,” jelasnya Aldi.
Ditambahkannya, baha perubahan penggunaan lahan,Pembangunan infrastruktur atau perubahan tata guna lahan dapat mengubah karakteristik lereng dan meningkatkan risiko longsor.
“Semoga menjadi atensi khusus dari Pemerintah agar tidak terjadi lagi tanah longsor ,” harapnya.
Ditambahkannya, bahwa pasca terjadi tanah longsor tersebut, diminta Pemerintah lebih Intens fokus bencana dengan mengacu pada upaya penanganan bencana yang dilakukan dengan intensif, fokus pada mitigasi, pencegahan, dan pengurangan risiko bencana.
“Ini melibatkan peningkatan kesadaran masyarakat, kerjasama antar berbagai pihak, serta pengalokasian sumber daya secara tepat untuk mengatasi bencana,” tambah Aldi salah satu aktivis pemerhati lingkungan Kabupaten Pali tersebut.(J.red).