Pelaku Pembacokan di Kolam Retensi Palembang Ditangkap

Palembang//Linksumsel-Masih Ingat keributan hingga menyebabkan lima orang terluka tusukan dan satu meninggal dunia terjadi, Selasa (25/6/2024) sekira pukul 23.00 WIB di Kolam Retensi tepatnya di belakang DPRD Kota Palembang, perbatasan Silaberanti dan 8 Ulu.

Hasil penyelidikan Unit Reskrim Polsek SU I di pimpin Kanit Reskrim, Iptu Riyadi Sasongko telah menangkap tiga orang pelakunya, ET, DV dan HR, Rabu (26/6) sekira pukul 09.00 WIB dimana sebelumnya RF telah ditangkap.

“Dari empat orang diamankan, dua orang pelaku Hendri Riadi alias Entot (ET) kita tetapkan sebagai pelaku utama terkait kejadian penusukan tersebut, dan kini sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut di Mapolsek SU I,” ujar Kapolsek SU I, Kompol Alex Andriyan, Kamis (27/6).

Menurut Kompol Alex mengatakan, untuk motifnya dari pendalaman penyidik bahwa awal mulanya para pelaku berjumlah empat orang nongkrong di Tempat Kejadian Perkara (TKP) lalu bertemu dengan pacarnya dan salah satu pelaku cekcok dengan pacarnya tersebut.

Lalu ditegur oleh para korban yang saat kejadian juga nongkrong di TKP, “Saat itulah terjadi cekcok mulut dan perkelahian, di TKP pertama terdapat empat orang terluka tusuk yang dilakukan dua pelaku. Kemudian salah satu pelaku mencoba melarikan diri, dan bertemu korban Wiwit (meninggal dunia) sedang melintas dengan anaknya,” jelas Alex.

Sambungnya, korban melihat keramaian berhenti yang saat itu naik sepeda motor. “Saat itu pelaku ini berlari kearah korban, dan disana terjadi lagi penusukan terhadap korban, dan saat itu korban sempat diberikan bantuan oleh masyarakat sekitar dibawa kerumah sakit akhirnya meninggal dunia,” katanya.

Menurutnya kedua pelaku ditangkap ada di kawasan Kertapati Palembang dan kota. “Untuk saat ini berdasarkan ketentuan saksi dan barang bukti yang kita kumpulkan di lapangan, kita tetapkan dua orang tersangka yang sudah memenuhi unsur atas peristiwa tersebut,” katanya.

Baca juga:  Tahta Amrillah: Perlu Keseriusan Pemkab Muara Enim & PLN Atasi Persoalan Padamnya Listrik

Semetara itu, atas perbuatannya dua tersangka akan dijerat dengan Pasal 351 KUHP yang menyebabkan korban meninggal dunia dan korban luka berat.

Sebelumnya keributan terjadi di Kolam Retensi tepatnya di belakang DPRD Kota Palembang, Selasa (25/6/2024) sekira pukul 23.00 WIB dimana Wiwit (23) warga Jalan Pasiran Kelurahan Silaberanti Kecamatan SU I, Palembang, menjadi korban salah sasaran hingga mengalami luka bacok di bagian paha sebelah kanan, karena kehabisan darah korban akhirnya meninggal dunia saat hendak dirawat ke rumah sakit Muhammadiyah.

Keributan berawal diduga 4 orang pelaku yakni inisial RF, ET, DV dan HR, sedang nongkrong di TKP (tempat kejadian perkara), bersamaan ada juga warga di sekitar TKP sedang nongkrong yakni Dian Suputra (19), Rio Kurniawan (19), Nando (20) dan Andre (20).

Kemudian, salah satu pelaku RF usai ribut dengan pacarnya yang tinggal tidak jauh dari TKP. Karena hendak membuat kerusuhan di lokasi kolam retensi, saat itu Nando berkata kalau mau ribut dengan wanita itu, jangan ributnya di kampung orang.

Mendengar itu pelaku RF tersinggung hingga keduanya terlibat perkelahian dan membuat korban Nando mengalami luka bacok di bagian kening kiri dan perut.

Keributan ini dilihat pelaku ET melihat temannya ribut hingga kejar kejaran kembali tersulut emosi dan ribut dengan Andre. Menggunakan Sajam miliknya ET membacok Andre di bagian paha.

Lalu disusul pelaku ET bersama dua temannya DV serta HR mengejar Dian Saputra (19) dan Rio Kurniawan (19) hingga membuat korban Dian mengalami luka tusuk di perut dan tangan, Rio mengalami bacok di kepala.

Disinilah, disaat korban Wiwit melintas di TKP dengan sepeda motor bersama dengan anaknya (7) melihat keributan ini mencoba hendak melerai dan bertanya ada keributan apa disana.

Baca juga:  Korban Diduga Terseret Sungai Enim Belum Ditemukan, Kepala Dusun Berharap Bantuan Semua Pihak

Naasnya, tanpa banyak bicara pelaku ET langsung mengejar korban Wiwit dan melayangkan bacokan kearah tubuhnya hingga mengenai paha sebelah kanan didepan langsung anaknya.

Melihat warga mulai ramai berdatangan ke TKP membuat empat pelaku langsung melarikan diri. Melihat Wiwit bersimbah darah warga sekitar TKP langsung mengantarkan korban bersama istrinya ke rumah sakit Muhammadiyah namun akhirnya tidak dapat tertolong.(J.red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *